Saturday 15 June 2013

Koleksi Cerita Lucu Bab 14

Lelaki Jujur Pun Bisa Berbohong, Mengapa?

Sebenarnya… Semua itu demi kebaikan…
Tidak percaya??? Mari kita simak cerita di bawah:
Suatu hari, ketika sedang menebang pohon, seorang kakek penebang kayu kehilangan kapak satu-satunya karena terjatuh ke sungai. Dia menangis dan berdoa, hingga muncul dewa menanya: “Mengapa engkau menangis?”
Sambil terisak si kakek bercerita tentang kapak alat mencari nafkah satu-satunya telah terjatuh ke sungai.
Dewa menghilang seketika dan muncul kembali dg membawa kapak emas sambil bertanya: “Apakah ini kapakmu?” “Bukan Dewa.” Jawab kakek itu.
Lalu Dewa menghilang lagi & muncul kembali dg membawa kapak perak sambil bertanya: “Apakah ini kapakmu?”. “Bukan Dewa.” Sahut Kakek itu sambil menggelengkan kepala.
Setelah menghilang dalam sekejap, Dewa kembali lagi dg membawa kapak yg jelek dg gagang kayu & mata besi. “Apakah ini kapakmu?” “Ya, Dewa… Benar ini kapak saya”. “Kamu orang jujur, oleh karenanya aku berikan ketiga kapak ini untukmu sebagai imbalan atas kejujuranmu!”
Lelaki itu pulang ke rumah dg rasa syukur & gembira.
Beberapa hari kemudian ketika menyeberangi sungai, isterinya terjatuh & hanyut ke sungai.
Si Kakek menangis dg sedih dan berdoa.
Muncullah Dewa yg memberinya 3 kapak tempo hari. “Mengapa engkau menangis?” “Isteriku Satu-satunya yg amat kucintai terjatuh & hanyut ke dalam sungai, Dewa”. Lalu Dewa menghilang & muncul kembali dg membawa Luna Maya sambil bertanya: “Apakah ini isterimu?” “Ya, Dewa.” Dewa amat murka & berkata: “Kamu bohong, kemana perginya kejujuranmu?”
Dg ketakutan sambil gemetaran kakek itu berkata: “Dewa, jika aku tadi menjawab BUKAN, Dewa akan kembali lagi dg membawa Cut Tari, dan jika kujawab lagi BUKAN, Dewa akan kembali dg membawa isteri saya yg beneran, dan saya jawab BENAR, Dewa akan memberikan ketiganya untuk menjadi isteri saya. Saya ini orang tua renta Dewa…
Tidak mungkin bisa seperti Ariel mampu melayani mereka bertiga sekaligus.

Arti Politik Di Masa Depan

Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya.
Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan.
“Baiklah Nak, Ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?”
Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak.
Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya:
“Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan.”

Oda Dan Ayam-Ayamnya

Pada suatu hari ada seorang lelaki kaya ingin mengadakan kenduri untuk anaknya. Untuk itu dia ke bandar untuk membeli ayam di kedai Pak Wawan.
Irdat: “Saya ingin memesan 100 ekor ayam untuk esok, ini alamat saya (seraya memberikan kadnya).” Pak Wawan: “Baik tuan,saya akan suruh anak buah saya untuk menghantarkannya ke rumah tuan.” Selepas itu, Pak Wawan memanggil anak buahnya yang bernama Oda dan memberikan arahan…
Pak Wawan: “Oda, tolong hantar 100 ekor ayam esok ke alamat ini (sambil memberikan kad lelaki kaya tadi).”
Oda : “hantar ayam? Beres Tuan !”
Esoknya dengan menunggang motor si Oda pergi menghantar100 ekor ayam tersebut. 50 ekor diletakkan di sebelah kanan dan 50 ekor lagi diletakkan di sebelah kiri. Akan tetapi malangnya, di tengah perjalanan dia terjatuh dari motornya…, ayam-ayam yang dia bawa langsung terlepas dan lari bertempiaran. Orang ramai datang untuk mengetahui keadaan si Oda. Tetapi si Oda tidak apa2 malah ketawa terbahak-bahak. Seseorang diantara meraka datang bertanya, mungkin dia merasa khuatir kerana melihat si Oda ketawa …
Orang yg bertanya : “Mas, Mas tak apa-apa kan… ? Kepalanya tak sakit kan?”
Oda : “Ha… ha… ha… !”
Orang yang bertanya : “Mas, kenapa mas ?”
Oda: “Ha… ha… ha…, dasar ayam-ayam bodoh, mereka nak lari ke mana? alamatnya kan ada pada aku… Hua.. ha.. ha.. ha…”

0 comments:

Post a Comment